FIKRY FATURROCHMAN-SMAN94JAKARTA-AND I LOVE ALLAH SWT AND PROPHET MUHAMMAD SAW

Jumat, 22 Juli 2011

KATA SAMBUTAN

Didalam kehidupan sehari hari seringkali kita menghadapi suatu kondisi dimana kita membutuhkan sebuah kata sambutan atau pidato yang bagus, dimana fungsi dan pengertian pidato | kata sambutan itu sendiri adalah
Pidato merupakan kegiatan seseorang yang dilakukan di hadapan orang banyak dengan mengandalkan kemampuan bahasa sebagai alatnya. Pada saat berpidato sudah dapat dipastikan bahwa akan terjadi hubungan antara yang berpidato dengan yang diberi pidato. Oleh sebab itu maka yang berpidato (pemidato) hendaknya mempersiapkan dirinya dengan sebaik-baiknya, agar tercapai apa yang diharapkannya.
Beberapa fungsi pidato antara lain :
1. Menyampaikan informasi kepada pendengarnya.
2. Mendidik.
3. Mempengaruhi pendengar.
4. Menghibur.
5. Propaganda.
6. Penyambung lidah orang.
Dengan melihat beberapa fungsi pidato itu maka seseorang dapat dengan lebih jelas menentukan sikap pada saat akan atau ketika berpidato, bahkan dengan mengetahui manfaat tersebut seseorang yang berpidato dapat mengukur, apakah pidatonya itu berhasil atau gagal.
Berpidato yang baik harus memperhatikan beberapa syarat, diantaranya :
1.      Berbusana yang sopan dengan melihat situasi, macam latar belakang pendengarnya, acara yang akan disuguhkan panitia.
2. Pergunakan bahasa yang sopan dan komunikatif sesuai dengan tingkat bahasa pendengarnya. Pergunakan bahsa baku jika berpidao dalam forum resmi, misalnya : seminar, rapat, sidang dsb.
3. Materi pidato harus sesuai dengan yang diinginkan pndengar. Jangan menggunakan materi yang justru bertentangan dengan kemauan, adat, norma, agama atau tatanan yang dianut oleh masyarakat pendengar.
4. Penampilan harus dengan rasa percaya diri, tidak minder rendah diri, takut, bingung atau grogi. Jangan memfonis pendengar dengan memaksakan pendapat atau kehendak.



CONTOH :

KATA SAMBUTAN MEMPERINGATI HARI KARTINI
Hadiri dan hadirat yang kami muliakan,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam sejahtera dan selamat berbahagia bagi hadiri dan hadirat yang beragama selain Islam.
Pertama sekali marilah hadirin bersama-sama bersyukur kepada Allah SWT, atas nikmat yang diberikan kepada kita sekalian, yang dengan rahmat-Nya pula kita bersama-sama bisa berkumpul untuk yang kesekian kalinya, khususnya pada pagi ini dalam rangka memperingati dan menyemarakkan “Hari Ibu”.
Selanjutnya, marilah kita panjatkan rasa syukur kita kepada Tuhan atas kekuatan yang diberikan kepada kita khusunya kepada Ibu, yang sampai hari ini belum juga kehilangan semangat dalam menangkap sekaligus mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam hikmah “Hari Ibu” yang kita peringati bersama-sama dengan para Ibu di seluruh wilayah Indonesia tercinta ini.
Hadirin yang mulia khususnya para Ibu.
Peran Ibu pada masa sekarang tampaknya makin meningkat. Berbarengan dengan itu, makin berat pula tantangan yang kita hadapi. Namun sebagai bangsa yang besar, maka kita tentunya sepakat untuk pantang menyerah, pantang mundur dan pantang mengeluh. Semua tantangan hidup sehari-hari seakan makanan lezat yang harus dihadapi dengan penuh kesabaran dan penuh kesadaran.
Di tengah-tengah tekhnologi yang semakin canggih, ibu-ibu juga merasakan, betapa hebat dampaknya di keluarga kita ini. Tanggung jawab seorang ibu dihadapkan kepada berbagai masalah, berbagai ragam tantangan, berbagai bntuk persoalan, bahkan masalah kaum Bapak pun sudah menjadi bagian paling penting masalahnya kaum Ibu. Untuk itu kaum Ibu menghimbau, janganlah kaum Bapak menganggap kecil peranan kaum Ibu. Seban tanpa Ibu ibarat burung tak kan pernah terbang smpurna. Ibarat burung tak kan pernah terbang perkasa.
Kaum Ibu hendaknya juga menyadari bahwa dengan tugas berat sekarang ini harus tetap waspada terhadap tanggung jawab hidup. Tanggung jawab ibu sekarang tidak hanya terbatas pada tanggung jawab dapur dan tempat tidur saja. Lebih dari itu sudah tiba saatnya kaum Ibu membantu para Bapak, jika perlu membantu tugas Bapak di luar rumah, di kantor bahkan kalau perlu juga di medan perang.
Hadirin yang mulia tentunya kita juga tetap tahu batas. Janganlah mencampuri yang bukan urusan kita. Namun tetaplah waspada. Kapan kita boleh membantu, kapan kita wajib membantu dan kapan pula kita menentukan sikap terhadap kaum Bapak. Semuanya itu kita lakukan untuk menjaga citra sebagai Ibu. Suatu citra yang harus bersummber kepada kepribadian bangsa, yakni kepribadian sebagai bangsa yang luhur, yakni kepribadian Pancasila dan UUD ’45.
Dalam menjalankan tugas sehari-hari semoga Allah SWT senantiasa bersama kita. Masih banyak yang harus kita lakukan. Masih banyak yang belum selesai. Selamat berjuang, selamat menjalankan tugas , hingga tercapai keluarga yang bahagia, keluarga sejahtera di atas ridla Allah SWT. Amin..
Hadirin sekalian, demikian sambutan dari kami, mohon maaf jika ada tutur kata kami yang kurang berkenan di hati hadirin sekalian.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar